Membangun Kepercayaan Tim: Pedoman untuk Seorang Engineering Manager

Standard

Saat memulai pekerjaan baru sebagai Engineering Manager, salah satu hal pertama yang saya lakukan adalah bertanya kepada rekan dan atasan saya tentang ekspektasi mereka terhadap peran saya secara umum. Saya mendapat jawaban dengan sekumpulan daftar tanggung jawab seorang engineering manager.

Misalkan seperti berikut

As an Engineering Manager, you will be responsible to:

  • Provide mentorship and technical direction to your team members, especially in architecting and building systems for our product.
  • Build and maintain a strong team of developers that consistently deliver solid results.
  • Analyze issues in the team’s workflow and collaboration along with potential solutions that can answer these challenges.
  • Learn contextual breadth and scope in your product domain.
  • Encourage the use of best practices and methodologies in software development to create high-quality outputs.
  • Develop partnerships with engineers and product managers to better understand and implement product requirements.
  • Monitor and adapt the team’s pace to instill a sense of urgency for progress while avoiding burnout.
  • Actively participate in cross-team collaboration and exchange team learnings.

Menurut saya, tugas dan tanggung jawab yang wajib dicapai oleh seorang Engineering Manager adalah memastikan bahwa tim saya berhasil. Namun, terkadang apa yang kita sebut berhasil belum tentu menurut orang lain adalah hal yang berhasil juga.

Pertama, saya harus memastikan bahwa target dan tujuan telah ditetapkan dan disepakati dengan jelas, dan kemudian saya fokus untuk mendukung tim saya untuk mencapai tujuan tersebut. Cara terbaik dan paling berkelanjutan untuk melakukannya menurut pendapat saya adalah, melalui kepercayaan. Anda perlu mempercayai tim Anda sehingga Anda tidak merasa perlu mengawasi mereka secara detail, dan mereka perlu mempercayai Anda sehingga mereka merasa nyaman untuk berbagi pemikiran dan kekhawatiran mereka dengan Anda.

Sekarang, bagaimana Anda membangun kepercayaan dengan tim Anda? Cara yang saya lakukan adalah dengan kepedulian yang konsisten. Berikut adalah beberapa rekomendasi saya dan langkah-langkah untuk mencapainya.

Delegasikan dengan Efektif

Delegasi merupakan seni, dan mungkun juga bukan hal yang mudah, tetapi ini perlu dilakukan jika Anda ingin menunjukkan kepada tim Anda bahwa Anda percaya pada mereka. Beberapa rekomendasi saat Anda menugaskan tugas kepada seseorang:

  • Jelaskan dengan eksplisit tentang ekspektasi anda, baik dalam scope maupun waktu.
  • Sepakati jadwal untuk melakukan follow up.
  • Ketika masalah muncul, tahan keinginan untuk langsung ikut campur dan menyelesaikan masalah; ini adalah kesempatan bagi rekan Anda untuk belajar dan bertumbuh.
  • Ketika Anda menugaskan tugas, belajarlah menerima solusi yang berbeda dari apa yang Anda pikirkan; sebuah solusi yang cukup baik yang diajukan oleh tim Anda lebih baik daripada solusi yang sempurna yang diajukan oleh Anda.

Bekerja dengan Terbuka

Anda tidak ingin menjadi “manajer” yang tidak ada seorang pun yang tahu tentang apa yang lakukan sepanjang hari, jadi bersikaplah terbuka tentang apa yang Anda lakukan:

  • Miliki kalender publik (tetapi berhati-hatilah dengan pertemuan yang seharusnya bersifat pribadi).
  • Bagikan apa yang Anda lakukan jika Anda pikir mungkin relevan untuk tim, misalnya, selama pertemuan standup.

Bersikaplah Transparan

Terkadang Anda perlu menahan informasi untuk melindungi tim Anda dari hal-hal yang kontra-produktif, tetapi terus-menerus meminta tim Anda untuk melakukan sesuatu tanpa penjelasan hanya akan membuat mereka merasa semakin terisolasi:

  • Jika Anda tidak tahu sesuatu, katakanlah, tetapi berikan berikan jawabannya dikemudian hari jika memungkinkan.
  • Jika Anda tidak bisa mengatakan sesuatu, katakanlah, dan jelaskan mengapa.
  • Jika Anda tidak bisa mengatakan sesuatu dan tidak ada yang bertanya kepada Anda tentang hal itu, maka tutup mulut Anda.

Jangan sok Pahlawan

Ini terlihat sederhana, tetapi sebenarnya tidak. Mengatakan bahwa, suatu adalah ide Anda padahal bukan, itu adalah hal yang fatal, tetapi kita mungkin tidak perlu se-ekstrim itu:

  • Jika seseorang menawarkan idea kepada Anda, pikirkan dua kali sebelum Anda “memperbaikinya” dengan komentar Anda; Anda mungkin sedang mencuri kesempatan orang tersebut untuk mendapatkan pengakuan penuh.
  • Jangan memberikan pujian palsu; bersikaplah tulus, tetapi berikan pengakuan untuk karya tim Anda ketika diperlukan.
  • Jangan segan untuk memberikan apresiasi tentang hal positif yang telah dilakukan/dicapai oleh tim Anda.

Peduli

Hal ini sulit untuk dipalsukan. Jika Anda ingin membangun kepercayaan dengan tim Anda, Anda perlu peduli terhadap mereka, baik sebagai tim maupun sebagai individu.

  • Gunakan waktu pertemuan 1-on-1 untuk mempelajari tentang mereka: Apa yang penting bagi mereka.
  • Bagaimana dan kapan mereka bekerja.
  • Hormati waktu dan kalender mereka, termasuk jam kerja dan komitmen harian mereka (keluarga, makan siang, dan aktivitas lainnya).

Membangun kepercayaan dalam tim Anda adalah perjalanan yang berkelanjutan yang membutuhkan dedikasi dan perhatian yang tulus. Saat Anda memulai perjalanan ini, ingatlah bahwa kepercayaan dibangun melalui tindakan yang konsisten dan komunikasi yang transparan. Dengan Anda memberikan kepercayaan kepada tim Anda, memimpin dengan contoh, dan mengimplementasikan budaya keterbukaan, Anda menyiapkan dasar untuk lingkungan yang kolaboratif dan berkualitas.